Senin, 23 Agustus 2010

Itulah mengapa di setiap lagu romantis bercerita tentang bulan

Karena bulan sangat luar biasa. Tak seperti Matahari yang hanya muncul di pagi hari yang penuh kegembiraan dan semangat baru, bulan justru sebaliknya. Bulan justru muncul di senja hari yang melankolis dan jauh dari hura-hura kegembiraan. Bulan menemanimu di saat kau kebingungan dalam kegelapan dan kedinginan di tengah malam.

Dan disaat kau tengah bergembira ria di tengah sinar matahari, kau melupakannya. Namun jika kau mau melihat dengan lebih dalam mungkin kau akan menemukannya tersiak di antara awan-awan yang bergerombol. Matahari adalah penyemangatmu yang membuatmu gembira. Sedangkan bulan adalah pendamping sejatimu yang selalu ada di saat kamu kesulitan. Dan kekasihmu atau sahabatmu adalah Matahari dan Bulan yang melebur menjadi satu.

Sabtu, 07 Agustus 2010

untuk yang berada di sisi

Mereka yang paling sempurna sesungguhnya tidak pantas berada disisimu, karena dengan kesempurnaannya justru mereka tidak membutuhkanmu. Ini semua tentang simbiosis mutualisme dimana satu hidup bergantung yang lain, bukan tentang kehidupan itu sendiri melainkan tentang ketergantungan itu.

Apalah artinya hidup sendirian di tengah padang pasir tandus tanpa seekor kumbang pun menghampiri. Karena kecantikan sebuah bunga ada untuk dilihat, bukan untuk hidup. Keindahan adalah tentang estetika dan bukan makna.

Maka dia yang berada di sisimu adalah orang yang memiliki kekurangan dan kelebihan. Demikian juga halnya denganmu. Bisa jadi orang di sisimu adalah orang yang paling kamu benci karena dia sangat berbeda denganmu.

Namun ibarat kepingan puzzle kekurangan dan kelebihan itulah yang membuatnya dapat menjadikannya satu. Kesempurnaan bukan pada salah satu dari kalian, tetapi ada pada kalian yang telah satu.

setiap orang dapat melihat dengan caranya sendiri

Bahkan orang buta pun tetap bisa memandang. Dia bisa memandang dunia ini sebagai tempat sampah atau pun puncak gunung dengan bunga bertebaran di sekelilingnya serta mentari di ufuk timur. Memandang tidak hanya memakai mata, namun juga hati dan pikiran.

Dan kita bebas menentukan dunia kita sendiri ini seperti apa. Bukan dunia semu, karena sejatinya semua itu tidak ada yang benar-benar nyata. Adalah pilihan kita sendiri untuk menentukan mana kenyataan dan mana mimpi.

Ketika mimpi dan kenyataan sama indah dan buruknya maka ini semua hanya soal pilihan. Kita yang menciptakan aturan-aturan itu dan kita yang memilih untuk mempercayainya.