Minggu, 30 September 2012

Merdeka!

Jika aku boleh memilih mimpiku, maka aku ingin bermimpi tentang sebuah dunia dimana semua orang bebas dan merdeka dari segala penjajahan dan kebodohan. Bahkan jika pun penjajahan itu berasal dari perut mereka sendiri.

Namun dunia ini tidaklah seindah mimpi-mimpi. Meski aku banyak bertemu dengan orang-orang merdeka yang hidup di atas dan dengan mimpi mereka untuk mewujudkannya di dalam dunia, namun pada akhirnya aku harus menerima kenyataan bahwa mereka hanyalah segelintir orang yang jumlahnya tidak banyak. Dan segelintir itu pun banyak yang kemudian mati terbunuh oleh perut mereka yang semakin membesar.

Harus kuterima pula kenyataan bahwa aku terlalu lama hidup di pusat dunia, di sisi yang selalu terpapar cahaya matahari. Padahal dunia ini luas. Di bagian dunia yang lain banyak mereka yang hidup dalam kegelapan dan sibuk dengan perut mereka hingga lupabahwa diri mereka manusia.

Mimpi Kami (ambientdream.deviantart.com)


Maka aku berdoa kepada Dia yang Maha Kuasa dan menguasai hati, agar aku dan orang-orang lain bisa merdeka. Agar kita tidak terbunuh oleh perut kita, agar mimpi kita menjadikan kita manusia yang sesungguhnya.

Rabu, 12 September 2012

Apa yang dapat Kamu Bayangkan tentang Neraka Ketujuh?

"Menurutmu seperti apa neraka ketujuh itu?"

"Maksudmu?", kata-kata tersebut membuatku cukup terhenyak. Tidak pernah terpikirkan sama sekali dalam hidupku untuk membicarakan topik semacam ini, terlebih dengan dirinya.

"Kau tahu, bahwa hampir seluruh agama menggambarkan neraka dalam berbagai tingkatan atau lapisan. Dan neraka ketujuh, apa yang aku tanyakan tadi, merupakan neraka dengan tingkatan paling tinggi."

"Yah, entah kenapa agama-agama tertarik dengan angka tujuh", jawabku sambil lalu.

"Jadi menurutmu, seperti apakah neraka ketujuh itu?"

"Aku masih belum paham maksudmu"

"Baiklah, menurutmu hukuman dan penderitaan apa yang paling mengerikan, sesuatu yang cukup pantas berada di neraka ketujuh. Dimana siksaan paling pedih ada disana?", tanyanya sambil menatap dengan tajam. Saat itu aku tahu bahwa dia bukan sedang bermain-main dengan pertanyaannya.

This is Hell (zxxiusxz.deviantart.com)

Suasane hening. Kami berdua mencoba mengolah imajinasi kami, sebuah hadiah terbaik dari Tuhan yang diberikan kepada manusia, kini digunakan untuk memikirkan hal terburuk yang ada di alam semesta ini.

"Aku dapat sesuatu"

"Apa itu?"

"Bayangkan kau berada di sebuah ruang yang hampa. Tanpa ada sesuatu apapun dan kau tidak dapat melakukan apapun. Namun kau tetap dapat berpikir, dan pikiranmu selalu dipenuhi dengan hal-hal buruk dan penyesalan dalam hidupmu. Bagiku itu adalah siksaan paling kejam."

Selasa, 11 September 2012

Siapa Kafir?

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mu'min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ? (4:144)
Bagaimana menakar keimanan seseorang? Atau lebih mudah lagi bagaimana kita dapat menentukan seseorang beriman atau tidak akan suatu hal? Siapa dapat menakar hati manusia.

Kafir (sultonenterjava.deviantart.com)

Keimanan bukanlah sekedar kata-kata dalam kartu identitas. Keimanan merupkan sebuah entitas kesadaran secara penuh dan pengakuan akan suatu ide atau gagasan. Keimanan adalah sebuah kesadaran jiwa dan raga.

Maka semenjak kita belum dapat menemukan alat ukur yang valid untuk mengetahui dalamnya hati, dapatkah kita memiliki acuan akan keimanan seseorang? Cukupkah kata-kata dalam sebuah kartu identitas mendaulat seseorang untuk dinyatakan beriman atau tidak?

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (4: 142 & 145)

Maka dimana posisi kita ketika kita dihadapkan pada mereka yang tidak peduli dengan Tuhan tetapi terus melakukan kebaikan dan mereka yang mengakui Tuhan tetapi mengingkarinya?