Di tahun pertama aku tiba di dunia ini. Aku takjub dengan peradaban yang telah dibangun manusia. Dengan ketinggian yang tidak pernah dibayangkan nenek moyang kita. Dengan akses yang mudah dan cepat. Dengan kenyamanan yang membuat orang enggan untuk beranjak dari tempatnya.
Ini adalah dunia dimana usaha, kerja keras dan perjuangan dipertaruhkan. Kini kita dapat melihat hasilnya secara kasat mata. Buah dari peradaban manusia, perkembangan akal dan kekuatan usaha.
Namun di tahun kedua aku merasakan realita yang berbeda. Dimana manusia hidup hampir tidak seperti manusia. Manusia hidup tidak tumbuh. Hanya sekedar mempertahankan hidup dari hari ke hari. Dari detik ke detik. Sisi lain yang menggambarkan kerasnya kehidupan.
Memang sebuah hasil tidak akan nampak tanpa adanya perjuangan dan pengorbanan. Jangan katakan bahwa perjuangan dan pengorbanan itu mudah. Lihatlah mereka yang hidup dari hari ke hari. Perjuangan dan pengorbanan yang membuat kita menitikkan air mata. Terlebih ketika kita melihat orang yang kita kasihi mengalaminya.
Growth (marthep.deviantart.com) |
Namun itulah kehidupan. Sesaat sebelumnya seseorang berkata kepadaku bahwa dunia tak selamanya menyenangkan, namun itulah yang membuatnya menyenangkan. Itulah dinamika dunia. Itulah kehidupan.
Maka kita yang disini memiliki kekuatan untuk berusaha hendaklah menyisingkan lengan baju. Bukan hanya untuk hidup, tetapi juga tumbuh dan berkembang. Terlebih lagi mengembangkan.