Mengapa kau membenci kesederhanaan? Hanya karena dia menolakmu, atau karena iri dengan kehangatan yang tak kau miliki?
Malam ini bulan tidak lagi menampakkan dirinya secara utuh. Waktu telah menggigitnya, memaksanya untuk menyembunyikan luka yang hanya bisa disembuhkan oleh waktu pula. Namun malam ini bukan hanya waktu yang telah menggigit bulan, begitu juga dengan dingin yang menggigit dengan kencangnya. Membuat diriku merindukan akan kehangatan perasaan manusia.
Ya, suara itu, semangat itu, telah sirna ditelan oleh bisingnya teknologi. Teknologi yang dibuat untuk mendekatkan manusia tetapi juga menenggelamkannya secara perlahan dalam kehidupan fana. Seolah semua itu terlupa, seolah alam tak lagi bersuara. Seolah manusia tidak lagi hangat. tahukah kau bahwa semua itu tidak hilang?
Tidak, semua ada di sini. Di dalam kelembutan angin yang menelusuri celah-celah sempit diantara tembok. Bahwa sejatinya alam tidak pernah diam dan manusia tetap dengan kehangatannya.
Maka jika kau merindukannya kembalilah ke tempat itu. Tempat yang cukup jauh dari hingar bingar kehidupan, dimana semua berjalan perlahan, namun disana kau tahu tersembunyi kekuatan magis yang hanya dapat kita rasakan. Kekuatan yang mampu membuat tubuh merasa hangat dan bercengkrama dengan suara alam. Tempat dimana kita tidak akan lupa dengan Tuhan.
deaf (j4d3.deviantart.com) |
0 comments:
Posting Komentar