Senin, 13 April 2009

Sebuah keharusan untuk berlari???

Berawal dari sebuah perenungan akan apa arti kebahagian dan apa tujuan hidup sertaa perkembangan dunia yang begitu pesat akhir-akhir ini. Konon katanya saat ini masa dimana kita harus mampu bersaing dengan yang lainnya. Di era globalisasi ini kita dituntut untuk selalu terdepan. Beberapa orang mengatakan itu demi kebahagiaan itu sendiri, beberapa orang mengatakan itu adalah sebuah keharusan. Benarkah demikian?

Beberapa waktu yang lalu saya sempat berdiskusi dengan teman-teman saya tentang hal ini. Saya menciptakan sebuah puisi kemudian saya meminta mereka untuk menanggapinya. Berikut adalah puisi tersebut:

tolong dijawab pertanyaan ini?!

01 April 2009 jam 11:23 | Sunting Catatan | Hapus


katanya zaman sekarang (era globalisasi)
semuanya serba cepat
semua harus berlari
supaya tidak tertinggal
semua orang berlari
karena takut tertinggal

mengapa kita harus berlari??
mengapa kita tidak duduk saja
dan mengobrol bersama menikmati apa adanya??

mengapa kita harus berlari??
supaya tidak ketinggalan??
ketinggalan apa??
teman2 yang berlari??
lantas apa yang mereka dapatkan dari berlari??

teringat cerita pedagang angkringan
mengapa nasi ini begitu murah?
yah, yang penting bisa numpang makan

hidupnya tenang
tidak pula kelelahan berlari
menikmati apa adanya

perlukah kita berlari??
jogja nyaman karena tidak banyak orang berlari

catatan: sebenernya niatnya mo bikin artikel tapi jadnya malah mirip puisi, btw tolong dijawab pertanyaan saya mengapa kita harus berlari??

Anda bisa melihat diskusi kecil tersebut di http://www.facebook.com/note.php?note_id=67450697012&id=1619337140&index=4

Kembali kepada inti dari berlari itu sendiri. Saya sungguh prihatin kepada anak-anak yang terus didesak orangtuanya untuk ini lah, untuk itu lah, les ini lah, masuk fakultas itu lah, dan sebagainya. Para orangtua itu beralasan ini semua untuk kebahagiaan mereka sendiri. Tetapi apakah mereka benar-benar bahagia?

Sering kali kita jumpai seseorang yang begitu giatnya bekerja mengumpulkan uang hingga mereka tidak sempat menikmatinya. Dan pada akhirnya harta tersebut justru menimbulkan kekacauan pada diri mereka sendiri. Betapa sering kita lihat seseorang yang begitu bergelimang harta tapi hidupnya tidak bahagia? Betapa sering pula kita jumpai seorang penarik becak hidup pas-pasan kadang makan kadang tidak tetapi mereka bahagia?

Saya bukan menyuruh untuk bermalas-malasan. Sungguh bukan itu maksud saya. Hanya saja saya mengajak anda agar setiap apa yang kita lakukan ada tujuannya. Ketika kita berlari memiliki tujuan tidak hanya asal berlari dengan teman-teman yang lain. Begitu pula ketika kita diam dan berjalan pun dilandasi maksud tertentu. Karena bagi saya berlari itu bukan merupakan sebuah keharusan tetapi sebuah pilihan. Jika anda puas dengan berlari maka berlarilah, jika kebahagiaan anda adalah dengan berjalan maka berjalanlah. Janganlah anda memaksakan diri terhadap sesuatu yang tidak berarti apa-apa.

2 comments:

Anonim mengatakan...

Berlomba-lombalah karena dunia ini adalah pertarungan...
Bersegeralah karena sejarah tidak pernah menunggu...
Bekerjalah karena hanya mereka yang berusaha yang mendapatkan...
Berangkatlah karena diam di tempat tidak akan mengubah keadaan...

Kalau bisa berlari, mengapa harus berjalan... Kita tidak tahu berapa lama kita diberi waktu mengejar tujuan...

Kalau dengan berlari kita bisa bermanfaat, why not?
Kalau dengan berlari kita bisa lebih banyak beramal, let's try!
Kalau dengan berlari kita bisa lebih memanfaatkan waktu, let's see...

Tapi Anis Matta berkata, "mari berhenti sejenak untuk berpikir..."
apa tujuan kita? dengan apa kita berlari? siapa pula teman juang kita?

Hahaha... kuwi kabeh gur kata2 jiplakan... :D

khusni mustaqim mengatakan...

yang penting janganlah kaliann berlari karena dipaksa orang lain,,