Selasa, 21 Juli 2009

prahara dua jendral

Siapa yang tidak kenal dengan Susilo Bambang Yudhoyono? Jendral bintang empat ini setelah mengakhiri karir militernya berhasil menjadi orang nomer satu di Indonesia. Bukan hanya itu, dalam pilpres tahun 2009 ini pun beliau diperkirakan akan menang telak dari lawan-lawan politiknya dalam pilpres satu putaran (untuk kepastiannya mari kita tunggu hasil dari KPU). Dengan jabatannya sebagai Presiden RI dimana memegang komando tertinggi militer tentunya jendral yang satu ini tentu sangat besar pengaruhnya di Indonesia bukan hanya dalam bidang militer, namun mencakup seluruh aspek kehidupan yang ada.

Namun kita tentunya tidak dapat menutup mata bahwa ada satu jendral lagi yang memiliki pengaruh cukup besar pada Negara ini pada saat ini. Meskipun beliau hanya jendral bintang tiga yang diberhentikan bersamaan dengan lengsernya orde baru, tetapi kemunculannya kembali ke dalam kancah politik ternyata cukup menyedot perhatian masyarakat. Meskipun beliau tidak menduduki jabatan apapun dalam kemiliteran saat ini, namun sebagian masyarakat percaya bahwa banyak anggota TNI maupun purnawirawan yang bersedia berada di bawah komando beliau bila diinginkan. Bahkan sebagiann masyarakat percaya bahwa jika beliau menginginkan sebuah kudeta, maka pastilah terjadi. Jendral itu bernama Prabowo Subianto.

Kedua Jendral ini memiliki karakteristik yang bisa dikatakan cukup bertolak belakang satu sama lainnya. Dimana SBY terkenal dengan sifatnya yang charming, lembut, dsb maka Prabowo Subianto justru tampil dengan sifatnya yang keras, blak-blakan, dsb.

Cita-cita serta visi misi yang dibawa pun tampaknya berbeda seratus delapan puluh derajat. Ketika SBY muncul dengan angin perubahan pasca reformasi, Prabowo Subianto justru muncul dengan harapan akan kejayaan masa lalu dan kembali kepada kodrat kita yang seharusnya. Selain itu tentunya masih banyak hal yang berbeda diantara kedua jendral tersebut.

Mengapa saya membanding-bandingkan kedua jendral tersebut? Saya rasa tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat rivalitas yang cukup kuat diantara keduanya. Bahkan bisa dibilang satu dengan lain pun mengakui posisi masing-masing dan berebut pengaruh dalam militer.

Lihat saja ketika SBY dalam kampanye bercerita tentang kinerja tim suksesnya yang semi intelejen pun itu dilakukan dengan alas an untuk menyaingi Prabowo. Ini bukti bahwa secara tidak langsung beliau (SBY) mengakui kemampuan Prabowo dalam hal intelejen dan militer.

Hal lainnya adalah ketika pidato kenegaraan SBY pasca bom Marriot kedua yang oleh sebagian masyarakat ditafsirkan sebagai tuduhan terhadap rival politiknya (saya juga tidak tahu bagaimana sebenarnya maksud dari pidato tersebut, marilah kita berpikir positif saja dalm hal ini) maka tokoh yang secara tidak lanngsung dituduh adalah Prabowo Subianto, padahal jujur saja bahwa rival politik SBY bukan hanya Prabowo Subianto. Beliau juga bukan satu-satunya jendral yang berkecimpung dalam bidang politik (sebut saja Wiranto dsb).

Intinya adalah pasca kemunculan kembali Prabowo Subianto dalam kancah politik negeri ini yang justru membawa hal yang cukup bertolak belakang dengan Susilo Bambanng Yudhoyono maka akan membawa warna baru dalam NKRI minimal untuk lima tahun mendatang. Saya tidak akan membanding-bandingkan mana yang lebih baik diantara keduanya karena bagi saya memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan memiliki pengikut masing-masing. Hanya saja pengaruh Prabowo Subianto dalam militer dan politik serta rivalitas mereka berdua tampaknya akan cukup membuat prahara politik di NKRI antara kedua Jendral ini cukup menarik. Semoga mereka dapat memberikan pengaruh positif dalam kemajuan NKRI. Maju terus NKRI!!!

Blogged with the Flock Browser

1 comments:

rayusman nery mengatakan...

SBY dan Prabowo, saya sangat percaya jika Indonesia dipegang oleh ke dua orang negarawan tersebut, akan mengalami perubahan positif serta meminimalisir efek negatif reformasi.