Senin, 15 Juni 2009

belajar dari Iran: pilpres dua putaran


Dari judulnya pun sudah tau apa inti dari tulisan ini. Sebenarnya isu ini sudah banyak dibahas sebelumnya dalam berbagai artikel dan berbagai sudut pandang. Terlepas dari kepentingan politik apapun, kali ini saya mencoba melihat dari sisi keamanan.

Apa yang terjadi di Iran baru-baru ini adalah sebuah cerminan apa yang mungkin bisa terjadi di Indonesia. Meskipun Ahmadinejad menang mutlak, toh banyak yang tetap tidak terima. Apalagi mengingat rekam jejak pada pemilu legislatif yang cukup "parah" dan banyak masalah.

Anggap saja kita mengambil asumsi dari hasil survei akhir-akhir ini yang menyatakan kemenangan SBY satu putaran dalam populer vote. Maka pasti akan terjadi banyak pro kontra terhadap hal ini mengingat beberapa alasan.

Pertama, terkait isu penyelenggaraan PEMILU itu sendiri. Seperti yang sudah diketahui banyak orang bahwa pemilu legislatif sendiri menuai banyak kontroversi dan secara keseluruhan mengutip pendapat BEM se-Jabotabaek bahwa PEMILU 2009 adalah pemilu terburuk selama masa demokrasi (yah karena selama demokrasi baru terjadi 3x pemilu). Tentu hal ini akan menjadi isu pertama yang sangat mudah terbakar dalam keadaan yang ada. Ini juga menjadi sumber tenaga utama bagi mereka yang menolak hasil PEMILU.

Kedua adalah sengtimen anti-SBY yang kian menguat akhir-akhir ini. Apalagi mereka kebanyakan justru kebanyaka dari para pendukung SBY yang murtad dan banyak dari mereka yang berasala dari golonngan terpelajar (pengamat politik dsb). Ketakutan terburuk adalah meskipun SBY berhasil melenggang ke istana maka tekanan dari kelompok oposisi yang selama ini hanya berasal dari PDIP maka semakin kuat bukan hanya dari kalangan partai politik tetapi juga dari para anti-SBY tersebut dan tentunya pemerinntahan akan semakin rawan untuk dikudeta di tengah jalan.

Untuk alasan ketiga kita menggunakan sebuah pendekatan skenario lain (yang jika berdasar hasil survei tampaknya cukup mustahil) yaitu PEMILU satu putaran dengan pemenang bukan SBY. Tentu hal ini juga akan menimbulkan kontroverssi yang lebih hebat lagi mengingat kemenangan PD di PEMILU legislatif dan berbagai survei akhir-akhir ini. Terlepas dari benar atau tidaknya hasil-hasil survei tesebut, bisa dibilang opini yang tebentuk di masyarakat adalah SBY masih mendapat dukungan penuh dari mayoritas masyarakat secara keseluruhan.

Itu tadi merupakan beberapa skenario tentang Pilpres satu putaran. Sedangkan gambaran ideal saya tentang pilpres adalah pilpres putaran pertama dimenangkan SBY dan satu orang capres lain (bisa JK atau Mega) dengan perolehan suara yang tidak berbeda terlalu jauh tetapi tetap SBY unggul diantara kedua capres lainnya. Apapun hasilnya pilpres putaran kedua nanti, masyarakat pasti akan sudah "capek" mengurusi hal ini jadi siapapun yang kalah dan protes terhadap hasil pilpres tidak akan memiliki banyak kekuatan dan hanya akan dianggap angin lalu. Terlepas dari adanya isu pilpres dua putaran SBY akan kalah dsb, saya rasa jika memang SBY adalah pilihan rakyat (dan melihat hasil survei yang ada) maka berapa putaran pun maka dia akan tetap menang.

Satu lagi yang tentunya tidak lepas dari isu ini adalah masalah dana. Tentu saja pilpres dua putaran akan menghabiskan dana yang tidak sedikit dibanding pilpres satu putaran (kalau tidak salah sekitar selisih 9M, saya kurang pintar dalam ingatan tekstual). APakah hal ini tiidak mubadzir?

Saya jadi teringat jawaban seorang cawapres dalam acara Kick Andi beberapa waktu lalu ketika ditanyai mengapa dia mensponsori ekspedisi ke Everest (tulisannya bener gag ya??) dan menghabiskan dana yang tidak sedikit menngapa hal itu tidak digunakan untuk membeli bebek atau ddiberikan pada orang miskin saja? Maka dia menjawab,"berapakah harga diri Indonesia?! Ini masalah harga diri tidak bisa dibandingkan dengan uang"

Jadi menurut saya, ini semua demi persatuan dan kesatuan NKRI apalah arti uang 9M?? Apakah dengan uang 10M anda bisa membeli persatuan?? tentu tidak karena persatuan tidak ada yang menjual Belum lagi jika terjadi kerusuhan hinngga menimbulkan korban jiwa apakah jiwa dan keamanan dapat dibeli??

Semoga siapapun yang terpilih nanti adalah karena benar-benar mampu bukan karena popularitas semata. Amin

0 comments: