Minggu, 19 Juni 2011

Banyak Anak Banyak Masalah: Kasus Keluarga Finck

klik gambar untuk melihat video
Kata orang, banyak anak artinya banyak rezeki. Jika hal itu memang benar adanya, maka Paul dan Deborah Finck merupakan salah satu keluarga yang memiliki banyak rezeki. Mereka berdua memiliki enam orang anak. Hanya saja anak-anak mereka semuanya masih kecil dan kembar. 

Kedua putri kembar tertua bernama Amanda Finck dan Alex Finck merupakan anak adopsi yang berumur sembilan tahun. Sedangkan kembar kedua merupakan anak kandung dimana yang laki-laki bernama Stephen Finck dan yang perempuan bernama Katarina Finck. Mereka berdua berumur empat tahun. Sedangkan kembar yang terakhir bernama David Finck dan Daniel Finck yang berumur tiga tahun. 

Keenam anak ini tinggal dalam satu rumah dimana (celakanya) semuanya tergolong susah diatur. Mereka suka berteriak, memukul, dan menangis. Meski ayah bekerja di rumah, tetapi ketika waktu bekerja selalu mengurung diri di ruang kerjanya dan tidak mau peduli dengan apa yang terjadi. 

Lalu ini semua menjadi tanggung jawab ibu. Tentu saja mengatur enam orang anak sekaligus bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak yang harus dilakukan dan dikerjakan mulai dari menyiapkan makanan, menjaga anak-anak agar tetap bermain dengan aman, mebersihkan rumah, mebereskan segala hal yang berantakan, dan sebagainya. 

Deborah sendiri seringkali merasa kualahan menghadapi ini semua. Seringkali dia habis kesabarannya untuk menghadapi anak-anak tersebut. Jika itu terjadi, Deborah akan lepas kendali dan marah-marah luar biasa. Dia akn membentak-bentak bahkan dengan kata-akata yang cukup tajam untuk anak-anak usia tersebut. Mungkin ini juga yang membuat anak melakukan hal yang sama. 

Anak biasanya melakukan modeling atas perilaku orang tua mereka. Bisa jadi kebiasaan anak-anak berteriak merupakan tiruan dari perilaku ibu mereka ketika sudah habis kesabarannya. Selain itu Paul juga seringkali berteriak-teriak meminta istrinya menjaga ketenangan rumah ketika sedang bekerja. Mungkin kedua perilaku inilah yang ditiru anak-anak mereka. 

Merawat seorang anak bukanlah sesuatu hal yang mudah, terlebih jika anak tersebut kembar dan berjumlah enam orang. Perlu kerjasama yang baik antara kedua pasangan untuk saling membantu dan melengkapi. 

Dalam keluarga pada umumnya terjadi pembagian tugas antara ayah dan ibu. Biasanya aya akan bertanggung jawab dalam mencari nafkah untuk keluarga sedangkan ibu mengurusi urusan rumah tangga. Namun ini semua jangan dianggap sebagai sesuatu hal yang sifatnya mutlak. 

Pada dasarnya tidak ada aturan yang baku dalam pembagian tugas dalam keluarga. Masing-masing keluarga boleh menciptakan aturan-aturan mereka sendiri. Yang terbaik adalah aturan tersebut merupakan aturan yang disepakati oleh semua pihak. 

Dalam kasus ini mungkin Paul beranggapan bahwa tanggungjawabnya adalah untuk mencari nafkah sedangkan Deborah bertanggungjawab dalam urusan rumah tangga. Namun untuk mengurusi enam orang anak sekaligus terlebih mereka semuanya masih kecil bukanlah hal yang mudah. Tidak bisa semuanya dilimpahkan kepada Deborah begitu saja. 

Sebaiknya Paul ikut membantu Deborah dalam mengurusi anak-anak mereka. Terlebih lagi Paul bekerja di dalam rumah itu artinya dia bisa melakukan pekerjaannya sekaligus membantu Deborah pada saat yang bersamaan bukannya justru bersikap tidak peduli dan tidak mau tahu. 

Salah satu terapi yang disarankan untuk Deborah dan Paul adalah Structural Family Therapy. Harapannya setelah mereka menjalani terapi tersebut akan terjadi pembagian tugas yang lebih seimbang. Pasti nantinya beban Paul akan bertambah berat, akan tetapi karena memang demikian keadaannya sikap tidak peduli dan tidak mau tahu tidak akan menyelesaikan apapun. 

Tiga anak kembar (enam orang) bukanlah permasalahan yang sederhana. Tentunya untuk menghadapinya perlu kerja yang lebih keras dibanding keluarga pada umumnya. Namun itu sudah menjadi konsekuensi sebagai orang tua. 

Perlu adanya sinergitas antara kedua orang tua dalam mendidik anak-anak tersebut. Selain itu mereka perlu contoh perilaku yang baik dari kedua orang tua mereka dan perlu tahu juga aturan-aturan yang berlaku dalam keluarga. Mendidik enam orang anak sekaligus memang tidak mudah dan membutuhkan kerja keras namun bukan berarti hal tersebut mustahil dilakukan.


*) ditulis sebagai tugas UAS mata kuliah Pengantar Konseling Keluarga dan Perkawinan

0 comments: