Kamis, 22 Januari 2009

Fungsi Al-Quran tanpa memahaminya


Baru-baru ini saya mendapat pesan email dari salah satu teman muslim saya dari luar kota yang saya kenal melalui faceb**k. Isi pesan tersebut seperti ini.

Why do we read Quraan, even if we can't understand a single Arabic word ?

Mengapa kita membaca AlQuran meskipun kita tidak mengerti satupun artinya ?

This is a beautiful story :

Ini suatu cerita yang indah :

 

An old American Muslim lived on a farm in the mountains of eastern Kentucky with his young grandson. Each morning Grandpa wakeup early sitting at the kitchen table reading his Quran .

Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya.

 

His grandson wanted to be just like him and tried to imitate him in every way he could. One day the grandson asked, "Grandpa! I try to read the Qur'an just like you but I don't understand it, and what I do understand I forget as soon as I close the book. What good does reading the Qur'an do?"

Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya. Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca Qur'An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur'An?

 

The Grandfather quietly turned from putting coal in the stove and replied, "Take this coal basket down to the river and bring me back a basket of water."

Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di tungku pemanas sambil berkata , " Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air."

 

The boy did as he was told, but all the water leaked out before he got back to the house.

Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.

 

The grandfather laughed and said, "You'll have to move a little faster next time," and sent him back to the river with the basket to try again. This time the boy ran faster, but again the bas ket was empty before he returned home.

Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap, lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah.

 

Out of breath, he told his grandfather that it was impossible to carry water in a basket, and he went to get a bucket instead. The old man said, "I don't want a bucket of water; I want a basket of water..

Dengan terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa air dari sungai dengan keranjang yang sudah bolong , maka sang cucu mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau satu ember air ; aku hanya mau satu keranjang air.

 

You're just not trying hard enough," and he went out the door to watch the boy try again.. At this point, the boy knew it was impossible, but he wanted to show his grandfather that even if he ran as fast as he could, the water would Leak out before he got back to the house.

Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucu nya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.

 

The boy again dipped the basket into river and ran hard, but when he reached his grandfather the basket was again empty. Out of breathe, he said, "See Grandpa, it's useless!" "So you think it is useless?"

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?"

 

The old man said, "Look at the basket." The boy looked at the basket and for the first time realized that the basket was different. It had been transformed from a dirty old coal basket and was now clean, inside and out.

Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya. " Sang cucu menurut, melihat ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa keranjang itu sekarang berbeda.. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. "

 

"Son, that's what happens when you read the Qur'an. You mi ght not understand or remember everything, but when you read it, you will be changed, inside and out. That is the work of Allah in our lives.

"Cucuku, hal itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur'An. Kamu tidak bisa memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, didalam dan diluar dirimu .

 

" If you feel this email is worth reading, please forward to your contacts/friends. Prophet Muhammad ( p.b.u.h) says: "The one who guides to good will be rewarded equally"

Jika kamu merasa email ini patut dibaca, maka lanjutkanlah ke teman-temanmu. Seperti sabda Nabi Muhammad( SAW) :

" Bagi siapa saja yang membawa kebaikan maka akan mendapat ganjaran yang sama "

Wassalam Wr Wb,

Abu Habib

Memang Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam telah sengaja oleh Allah SWT dditurunkan dalam bahasa arab seperti yang tertulis dalam Al-Quran itu sendiri. Menjadi sebuah dilemma tersendiri bagi kita yang tidak dapat berbahasa arab apakah artinya membaca Al-Quran tanpa memahami artinya.

Namun tidak seperi kitab-kitab lainnya, Al-Quran memiliki kelebihan tersendiri. Menurut saya ada dua bagian dari manfaat Al-Quran:

1.       Al-Quran yang kita baca tanpa memahami artinya adalah sebagai penyejuk hati, pembersih jiwa, penambah keimanan, penjauh dari perbuatan buruk, amal ibadah, dan sebagainya. Tanpa memahami artinya kita dapat mendapatkan keuntungan-keuntungan dalam hal-hal yang sifatnya abstrak dan berkaitan dengan jiwa (seperti dalam contoh kutipan di atas)

2.       Al-Quran yang kita paham dengan memahaminya adalah sebagai pedoman, pemahaman, petunjuk, sumber ilmu, dan sebagainya. Ini lebih bersifat duniawi.

Jadi seperti keranjang batu bara tersebut. Jika kita hanya sekedar membacanya tanpa memahami artinya, kita tetap akan terbersihkan. Namun jika kita dapat memahami artinya, bisa jadi keranjang tersebut tidak hanya akan menjadi bersih, tetapi juga dapat menampung air dari sungai. Bukankah sekarang sudah banyak Al-Quran terjemahan beredar? Marilah kita mulai untuk rajin membaca Al-Quran minimal satu halaman tiap hari. Bagi yang sudah terbiasa membaca Al-Quran setiap hari, mulailah untuk menambahkan membaca artinya (minimal) satu lembar setiap harinya. Wallahu’alam.

0 comments: