Selasa, 20 Januari 2009

Apa yang bermasalah dengan Israel-Palestina?

Masih banyak yang belum paham tentang apa sebenarnya yang terjadi dengan konflik Israel-palestina. Bahkan sebagian masyarakat awam menganggap serangan Israel ke Palestina adalah suatu hal yang wajar, karena selama ini Palestina sering menembakkan roket ke Israel. Hal ini sebenarnya dapat dianggap sebagai sesuatu yang wajar karena secara tidak langsung selama ini kita diracuni oleh pemikiran-pemikiran barat dan dipaksa untuk melihat segala sesuatunya dengan sudut pandang mereka.

Untuk memahami masalah ini, kita perlu melihat lagi kebelakang beberapa ratus tahun silam.  Saya rasa kita cukup mundur hingga zaman nabi Musa.

Setelah berhasil kabur dari kejaran Fir’aun dan menyebrangi laut merah, maka bangsa Yahudi disuruh oleh Allah SWT untuk mendiami tanah Palestina. AKan tetapi mereka menolak perintah itu dengan alas an takut dan sebagainya, lalu Allah SWT mengharamkan tanah Palestina tersebut dari mereka selama beberapa ratus tahun dan mereka dilaknat, nasib mereka akan luntang-lantung berputar-putar di dunia ini tanpa memiliki tanah air. Dan secara sejarah hal ini dapat dibuktikan. Selama beratus-ratus tahun para Yahudi berdiaspora (menyebar) ke seluruh penjuru dunia.

Pada zaman kekhalifahan Kulafaur-Rasyidin wilayah Palestina menjadi bagian dari kekhalifahan Islam. Pada zaman kekhalifahan ini sebenarnya tanah ini tidak lepas dari berbagai perebutan antara lain Perang Salib. Namun kita tidak akan membahas itu.

Pada akhir masa kekhalifahan, sudah tampak gelagat Yahudi untuk memiliki wilayah Palestina. Ketika kekhalifahan Turki-Utsmani disebut sebagai the sick man of Europe, mereka mendatangi Sultan Abdul Hamid II. Hal ini dapat dilihat dalam lirik lagu Soldiers of Allah – 1924 (bisa di download melalui muslimrap.net)

In 1901 the kufar went to Sultan Abdull Hamid the II and offered to pay tremendous amount of money to the Islamic State for Palestine. Sultan Abdull Hamid the II replied:
I am not going to give one inch of Palestine to the jews as Palestine is not mine give but it belongs to the Ummah and Ummah have shed blood to defend this land but if one day the Islamic State falls apart then you can have Palestine for free but as long as I am alive I would rather have my flesh be cut up then cut out Palestine from the Muslim land I will not allow any carving up while we are alive!!!!!

Pada zaman Imperialisme, wilayah ini sudah dilirik oleh Inggris (sebenarnya sejak perang salib Inggris telah berusaha merebut wilayah ini).  Setelah kejatuhan kekhalifahan Islam (pada tahun1924 T.T), wilayah Palestina diberikan kepada Inggris oleh Liga Bangsa-Bangsa. Pada zaman kekhalifahan, Yahudi, Kristen dan Islam hidup berdampingan dalam kekhalifahan Islam. Namun ketika sejak Perang Dunia II migrasi bangsa Yahudi ke tanah Palestina makin besar. Hal ini didukung oleh Inggris (karena pada masa itu Yahudi sedang diburu di Eropa, maka inggris membolehkan tanah jajahannya tersebut untuk didiami Yahudi untuk menampung mereka). John Belford (inggris) pada tahun 1917 menjajikan kepada bangsa Yahudi tanah Palestina untuk mereka (emang sapa Inggris? Udah njajah tau-tau ngasih tanah yang bukan haknya ke orang lain tanpa mikirin penduduk asli Palestina). Seminggu sebelum kekuasaan Inggris berakhir (atau serhari sebelum ya? Lupa aku), Israel mendeklarasikan kemerdekaannya (emangnya kamu sapa?  Cuma tamu aja kok tau-tau ngaku-ngaku pemilik rumah. Mana ngusirin yang punya rumah juga.) Tentu saja hal ini menyulut reaksi dari rakyat Palestina (sebagai tuan rumah), karena merekalah yang berhak atas tanah tersebut. Maka timbulah konflik Israel-Palestina.

Sebenarnya pada tahun1960 PBB telah mengeluarkan sebuah resolusi (yang menurut saya tidak adil, bayangin aja kalo Indonesia dijajah Belanda terus PBB mengeluarkan resolusi byang isinya membagi dua wilayah Indonesia dengan Belanda. Emang Belanda tu sapa? Penjajah kok dibilang punya hak), namun seperti yang sudah sering disebutkan oleh Allah SWT bahwa Yahudi tu paling ngeyel (sudah berapa perinyah Allah dan berapa Rasul diturunkan untuk mereka tetapi tetap saja mereka tidak beriman. Inilah yang menyebabkan dalam surat al-fatihah mereka disebut sebagai orang-orang yang dimurkai). Tetap saja meskipun telah ada pembagian wilayah tetapi mereka terus merangsek masuk ke wilayah Palestina. Bisa dilihat dalam peta dibawah ini:

Kejadian yang terakhir adalah setelah kemenangan HAMAS dalam pemilu terakhir, meskipun Israel tidak menyerang secara fisik, tetapi Israel memblokade seluruh akses dari dan menuju Palestina. Hal ini yang disebut sebagai penjara terbuka oleh para tokoh terkemuka di Indonesia. Tentu saja ini tidaklah adil, jadi adalah wajar HAMAS menembakkan roket-roketnya ke wilayah Palestina.

Terlepas dari itu semua, dalam agresinya Zionisme Israel (saya tidak menyebutnya Negara, karena saya tidak pernah mengakui Israel sebagai negara. Indonesia pun tidak menganggapnya sebagai sebuah Negara) telah nyata-nyata melanggar berbagai peraturan Internasional (menyerang warga sipil, pers, tempat ibadah, tempat pengungsian, dan sebagainya). Bahkan nyata-nyata mengabaikan resolusi PBB.

Mari kita lihat apakan PBB (United Nations) adalah suatu organisasi “persatuan” bangsa-bangsa atau sekedar alat kekuasaan sepihak. Wallahu ‘alam.

10 comments:

Anonim mengatakan...

Blognya baguus banget.. keep posting ya...

http://nadzahra.wordpress.com/2009/01/22/ujung-cerita-dari-gaza-tercinnttaa/

Zadok Elia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Zadok Elia mengatakan...

Posting yang ini bagus, Qim. Barat memang meracuni kita dengan pemikiran-pemikiran strategis-politis mereka, tetapi jangan lupa bahwa di negeri kita sendiri, ada juga orang-orang yang mempengaruhi pikiran kita dengan sudut pandang subjektif mereka. Lihat saja di TVOne. Bukankah hati kita berapi-api waktu mendengarkannya? Tapi sadarkah kita bahwa mereka cenderung memandang hanya dari satu sisi dan memanfaatkannya demi rating?

Ada beberapa fakta sejarah yang harus dikonfirmasi ulang.

Misalnya, "AKan tetapi mereka menolak perintah itu dengan alas an takut dan sebagainya, lalu Allah SWT mengharamkan tanah Palestina tersebut dari mereka selama beberapa ratus tahun dan mereka dilaknat, nasib mereka akan luntang-lantung berputar-putar di dunia ini tanpa memiliki tanah air. Dan secara sejarah hal ini dapat dibuktikan. Selama beratus-ratus tahun para Yahudi berdiaspora (menyebar) ke seluruh penjuru dunia."

Lalu Nabi Sulaiman itu orang apa, dan bagaimana bisa ada Kuil Sulaiman di Yerusalem?

Ingat bahwa daerah Palestina dulunya adalah daerah negara Israel pada zaman SM. Setelah SM, daerah itu tak jelas lagi pemiliknya karena penjajahan dan penghancuran negara Israel. Barulah sejak saat itu, bangsa Yahudi terserak ke seluruh dunia selama ratusan tahun, dengan tetap memelihara tradisi dan kemurnian keturunannya. Tanah Palestina selanjutnya diduduki oleh khalifah Islam dan hidup berdamai di sana selama bertahun-tahun, walau ada noda Perang Salib di sana.

Begitu kuatnya tradisi dan impian mereka akan kejayaan mereka di masa lalu, maka Zionis "pulang" (istilah mereka) dan menduduki daerah Palestina sekarang ini. Ingat, kepulangan mereka adalah sebelum negara Palestina berdiri, jadi itu tak bisa disalahkan secara hukum. Kemudian setelah Inggris memberikan wilayah pada mereka, timbul konflik. Di sinilah letak ketidakadilannya. Tetapi kita mesti ingat, yang duluan berdiri adalah Israel, setelah itu baru Palestina. Lalu negara mana yang tuan rumah dan tamu, kita harus memandang kasus ini dari dua sisi.

Kedua, sebaiknya kita juga melihat dari sisi legalnya. Israel memang tak bisa dibenarkan karena mendirikan negara secara paksa dan menciptakan lautan darah. Dalam hal ini aku pun mengecam dengan keras. Juga, tidak seluruh dunia mengakui berdirinya negara Israel. Tetapi ada fakta lain yang membuat Israel berani sewenang-wenang, yaitu Palestina yang juga belum diakui seluruh dunia sebagai sebuah negara. Ingat, jika kita berkata negara Israel tidak ada, orang-orang juga bisa berkata negara Palestina tidak ada. Ada lagi bedanya: Israel bersatu, sedangkan Palestina terpecah-pecah dan berjuang secara sporadis.

Sekarang Palestina seperti Indonesia jaman perjuangan dulu. Pakai bambu runcing lawan meriam. Selamanya tak akan menang jika selalu sporadis dan terpecah-pecah. Saatnya seluruh dunia bersatu untuk menghentikan penjajahan ini dan menegakkan keadilan.

Seluruh dunia ingin di tanah Palestina ada perdamaian. Tindakan pelanggaran HAM ini sudah keterlaluan. Sewaktu Nabi Musa melihat bangsanya ditindas, ia bangkit lalu membunuh seorang mandor Mesir. Tetapi ia jadi "the most wanted man" dan terpaksa lari ke Midian selama 30 tahun sebelum akhirnya dipanggil Allah. Dengan bergantung penuh pada Allah, ia dan bangsanya berhasil keluar dari tanah Mesir. Kita bisa lihat, bahwa selamanya Allah melawan kekerasan, dan kekerasan tidak akan pernah berhasil selamanya. Tak mungkin Allah menciptakan manusia dan mengasihi yang satu, sementara membenci yang lain. Yang Allah terima adalah sebuah pembebasan bangsa, dengan perdamaian.

Kita lalu akan bertanya, akankah konflik ini selesai?

Allah sanggup menciptakan langit dan bumi. Menurut kita semua, sanggupkah Ia menyelesaikan masalah di tanah yang luasnya hanya 1/3 area Jawa Tengah?

Zadok Elia mengatakan...

Ralat, hancurnya Israel bukan setelah M, tapi setelah bangsa Asyur dan Babilon (Media-Persia) menduduki negara itu dan menjajahnya. Setelah itu, Roma menginvasi tanah itu dan menguasainya. Setelah Roma hancur, maka daerah itu tak jelas lagi pemiliknya. Lalu datanglah khalifah Islam.

Anonim mengatakan...

"Lalu Nabi Sulaiman itu orang apa, dan bagaimana bisa ada Kuil Sulaiman di Yerusalem?

Ingat bahwa daerah Palestina dulunya adalah daerah negara Israel pada zaman SM. Setelah SM, daerah itu tak jelas lagi pemiliknya karena penjajahan dan penghancuran negara Israel. Barulah sejak saat itu, bangsa Yahudi terserak ke seluruh dunia selama ratusan tahun, dengan tetap memelihara tradisi dan kemurnian keturunannya. Tanah Palestina selanjutnya diduduki oleh khalifah Islam dan hidup berdamai di sana selama bertahun-tahun, walau ada noda Perang Salib di sana.

Begitu kuatnya tradisi dan impian mereka akan kejayaan mereka di masa lalu, maka Zionis "pulang" (istilah mereka) dan menduduki daerah Palestina sekarang ini. Ingat, kepulangan mereka adalah sebelum negara Palestina berdiri, jadi itu tak bisa disalahkan secara hukum. Kemudian setelah Inggris memberikan wilayah pada mereka, timbul konflik. Di sinilah letak ketidakadilannya. Tetapi kita mesti ingat, yang duluan berdiri adalah Israel, setelah itu baru Palestina. Lalu negara mana yang tuan rumah dan tamu, kita harus memandang kasus ini dari dua sisi."
untuk hal ini coba t=saya selidiki lebih lanjut,,
sebab setau saya fakta "bahwa daerah Palestina dulunya adalah daerah negara Israel pada zaman SM" berbeda dengan informasi yang saya miliki saat ini,,
sebelum Nabi Musa bangsa yang menduduki Palestina adalah Bangsa Dravida (emang bangsa dravida itu Yahudi?)
nanti jika ada info lebih lanjut akan segera saya postkan,,

Zadok Elia mengatakan...

Iya, ada bangsa lain sebelum Israel mendudukinya. Tapi sementara, aku tahunya bangsa itu sudah punah, kalo nggak sudah tercampur dengan bangsa lain.

OK2, gpp, yg penting kita tetap doakan perdamaian di sana.

Met liburan, Qim.

Khusni Mustaqim mengatakan...

hemh,, gini dok,,
Sulaiman ada setelah Musa,,
jadi kenyataannya adalah ketika Musa datang bersama bangsa Ibrani (Yahudi) telah ada yang menduduki tanah Palestina yang menurut sejarah telah ada peradaban disana sejak zaman batu klasik,,
Musa datang kira-kira 13SM dan Kerajaan Daud dan Sulaeman berdiri (setelah mengalahkan Thalud atau Jalud? Lupa aku :P) 1004-923SM.
Mungkin yang kamu maksud bangsa Yahudi telah menduduki Palestina itu ini,,
Terus kalo yang aku bilang:
Misalnya, "AKan tetapi mereka menolak perintah itu dengan alas an takut dan sebagainya, lalu Allah SWT mengharamkan tanah Palestina tersebut dari mereka selama beberapa ratus tahun dan mereka dilaknat, nasib mereka akan luntang-lantung berputar-putar di dunia ini tanpa memiliki tanah air. Dan secara sejarah hal ini dapat dibuktikan. Selama beratus-ratus tahun para Yahudi berdiaspora (menyebar) ke seluruh penjuru dunia."
itu lebih tepatnya diharamkan tanah tersebut bagi Yahdui selama 200tahun, makanya kamu bisa lihat antara kedatangan Musa dan berdirinya kerajaan Daud ada jarak sekitar 200tahun,,
kemudian pada 730SM wilayah tersebut berada dibawah kekuasaan AsySyiria sampe pada 645SM direbut oleh Babilonia kemudian pada 539-332SM dikuasai Persia yang kemudian memasuki zaman Yunani dan akhirnya sampai ke tangan Romawi,,
Kekhalifahan Islam sendiri mencapai Palestina baru pada tahun 636M,,

emang kalo ditilik dari sejarah tuwet banget,,
tapi sudah jelas bahwa Yahudi adalah pendatang dan mereka tidak bisa mengklaim wilayah tersebut seenaknya,,
faktanya ketika Israel berdiri tidak hanya Yahudi yang mendiami wilayah tersebut, padahal untuk menjadi penduduk Israel haruslah bangsa Yahudi, itu sama aja penjajahan,,

sebbenernya aku mengharapkan keadaan seperti ketika zaman kekhalifahan Islam berkuasa (sebelum perang salib) dimana Islam, Kristen , yahudi hidup berdampingan di tanah suci tersebut,,

kalo masalah itu perang agama atau bukan, itu tergantung dari sudut pandang mana melihatnya,,
tapi dalam Islam,, meskipun kami tidak suka perang, tapi kami terpaksa harus berperang jika tertindas (seperti halnya penjajahan),,
kami diharuskan peduli terhadap muslim lainnya tidak peduli terpisah oleh negara atau apapun,,
selama itu kami merasa tertindas, selama itulah kami terpaksa berperang.
Semoga perdamaian segera terjadi di Kingdom of Heaven tersebut. wallahu'alam

Khusni Mustaqim mengatakan...

betewe dok,,
mngkin teori yang kamu maksud ada disini:
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1376583
disitu adalah forum debat yang asik tapi panjang banget (aku aja gag baca semuanya),,
disitu kamu bisa nemuin pendapat pro-kontra tentang sejarah Palestina,,
silahkan dibuka,,

Zadok Elia mengatakan...

Hehe.. berarti seri, ya, orang Palestina sama Israel. Sama-sama pendatang. Tapi tetep aja, harusnya Israel ga sewenang-wenang dirikan negara kalau tahu akan memicu lautan darah.

Ya, semoga perdamaian segera terjadi, tapi jangan bilang The Kingdom of Heaven... Itu kerajaan manusia yang dituhankan. Kalo rokok berhala 9 cm, itu berhala beratus hektar.

wallahu'alam

Khusni Mustaqim mengatakan...

aku bilang kingdom of heaven soalnya suka ma filmnya,,
bagus tuh film kingdom of heaven,,
sayangnya banyak adegan yang dipotong,,